arenasumbar.com – Pelatih Kepala PS. TIRA, Nilmaizar, berserta 22 peserta lainnya, akan segera melanjutkan kursus Pelatih AFC Pro Diploma Indonesia 2018-2019. Kursus yang sudah memasuka Modul III (tiga) itu, akan dilaksanakan 15 Agustus – 03 September, di Bandung dan Bogor.
Dimana Modul III ini terbagi dua tahap, yaitu tahap pertama yang lebih banyak sesi kelas, akan berlangsung 15-24 Agustus, mengambil tempat di Hotel Sutan Raja Bandung. Sedangkan tahap praktek akan berlangsung di Bogor, 24 Agustus – 03 September.
Kepada areansumbar.com, Selasa malam (14/8), Nilmaizar mengatakan, tahapan ketiga kursus ini tentunya materi akan semakin variatif dan berat. Walau begitu, mantan pelatih Timnas Indonesia 2012 dan Semen Padang FC itu, menyatakan siap melahap materi-materi yang akan diberikan oleh instrukstur FIFA asal Qatar, Ahmed Bader.
Dalam dua modul sebelumnya di Yogyakarta, para peserta lebih ditekankan pada analisa pertandingan. Masing-masing peserta dapat tugas menganalisa pertandingan-pertandingan di Liga-liga Eropa, sampai pertandingan Piala Dunia.
Selain itu, analisa juga dipresentasikan ke hadapan instruktur dan peserta lainnya dalam sesi “Hot Seat” atau kursi panas. Ditambahkan Nil, sedangkan untuk modul III, peserta diminta menyelesaikan tugas logbook latihan.
“Materinya bisa diambil dari program latihan bersama tim masing-masing.”ujar pria kelahiran Payakumbuh tersebut.
Walau harus berbagi kesibukan dengan tugas melatih tim, dan kegiatan-kegiatan lainnya, Nil mengaku sangat antusias mengikuti kursus pelatih level tertinggi yang baru pertama kali diadakan di Indonesia. Kursus ini akan berlangsung setahun, dan terbagi dalam enam modul.
Salah satu modul adalah kunjungan langsung ke Spanyol, untuk mengamati, menyaksikan, dan menganalisa secara langsung pertandingan di La Liga Primera Spanyol.
“Program ke Spanyol mungkin Januari, kita akan mengamati dan menganalisa hasil satu klub yang ditunjuk untuk kita, bagaimana pencapaian, grafik, konsistensi, dan permainan mereka selama setengah musim.”lanjut Nil.
Nil mengaku walau biaya kursus ini tidak murah, tapi untuk mendapatkan ilmu kepelatihan sepakbola tertinggi, dia sangat antusias.
“Ilmu itu memang mahal, tapi jika kita mendapatkannya nilai akan jauh lebih besar dari uang yang kita kita keluarkan untuk mendapatkannya.”ujarnya.
Nil juga berharap, dia bisa lulus dengan hasil bagus di kursus nanti. Dan, itu akan menjadi bekal yang bagus untuk melanjutkan karirnya sebagai pelatih sepakbola profesional. Pastinya, ilmu itu bisa bermanfaat untuk membantu pembangunan sepakbola Indonesia umumnya.(*)